6 Tips agar Pupa Berhasil Menjadi Lalat BSF
Kini maggot BSF semakin banyak dikenal oleh masyarakat. Berkat kelebihannya yang dapat mengolah sampah organik dengan cepat, banyak orang akhirnya ingin budidaya maggot agar sampah organik tidak hanya berpindah ke penampungan sampah dan diam di tempat. Jika sampah organik selalu ada setiap hari bahkan jumlahnya semakin bertambah, maka akan selalu dibutuhkan telur BSF juga setiap harinya. Untuk mendapatkan telur secara rutin, tentu masyarakat/pembudidaya harus memiliki kandang untuk budidaya lalat. Maggot yang sudah masuk ke fase pupa (kepompong) nantinya dapat dimasukkan ke dalam kandang dan ditunggu sampai menjadi lalat. Lalat inilah yang nantinya akan bertelur dan siklus hidup BSF akan terus berlanjut.
Pupa BSF dapat diperoleh dengan dua cara, yang pertama adalah dengan mengambil sendiri dari habitat asli BSF di alam, dan yang kedua adalah dari pembudidaya lain. Pupa yang dimasukkan ke kandang tentunya diharapkan untuk dapat menjadi lalat. Namun, terkadang banyak pupa yang mati atau gagal menjadi lalat. Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memasukkan pupa ke dalam kandang lalat:
- Pupa harus diletakkan di tempat yang kering.
Kandang lalat harus didesain senyaman mungkin supaya pupa berhasil menjadi lalat. Pupa harus dimasukkan ke dalam wadah (tray) lalu diletakkan di tempat yang kering supaya pupa tidak basah. Pupa yang basah atau terkena air akan busuk dan gagal menjadi lalat.
- Prepupa dan pupa tidak perlu diberi pakan.
Pembudidaya seringkali mendapatkan pupa yang masih bercampur dengan prepupa. Prepupa adalah maggot yang masih bergerak namun sudah berwarna coklat/kehitaman. Walaupun masih bergerak, namun prepupa ini sudah tidak perlu makan lagi sehingga tidak perlu ditambahkan pakan atau sampah organik ke dalam baknya. Prepupa lama-lama akan mengeras kulitnya dan menjadi pupa.
- Jumlah populasi prepupa/pupa yang tidak terlalu padat.
Untuk menciptakan sirkulasi udara yang baik, maka jumlah prepupa atau pupa didalam satu wadah tidak boleh terlalu banyak/padat. Kepadatan yang tinggi akan menimbulkan panas dan prepupa/pupa akan mati. Kalaupun ada yang berhasil bertahan dan menjadi lalat, biasanya lalat tidak terlalu aktif dan lama-lama akan mati.
- prepupa/pupa perlu ruang gelap.
Sebaiknya kandang lalat memiliki sisi ruang gelap untuk tempat meletakkan wadah berisi prepupa/pupa. Dengan adanya ruang gelap ini, maka prepupa/pupa akan merasa aman dan tidak stres.
- Pupa dimasukkan ke dalam kandang secara rutin.
Untuk dapat memanen telur setiap hari, maka pupa juga harus dimasukkan setiap hari ke kandang. Dengan cara inilah budidaya BSF akan terus berlanjut/sustain.
- Hanya pupa yang masuk ke kandang lalat.
Jika BSF masih dalam tahap prepupa, sebaiknya tetap ditempatkan di luar kandang dan ditunggu sampai menjadi pupa. Setelah mencapai tahap pupa, barulah dimasukkan ke kandang. Hal ini dilakukan supaya prepupa tidak terlalu lama berada di dalam kandang dan menjadikan kandang lalat semakin padat. Jika prepupa/pupa didapatkan dari tempat yang jauh (luar kota) dan dikirim melalui ekspedisi, saat sampai, segeralah buka kemasannya lalu masukkan ke dalam wadah. Kering anginkan prepupa/pupa tersebut. Setelah itu, prepupa ditunggu menjadi pupa dan pupa siap dimasukkan ke kandang lalat.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memasukkan pupa ke dalam kandang. Setelah pupa menjadi lalat, lalat akan kawin dan bertelur. Untuk mendukung aktivitas lalat, di dalam kandang bisa diberi tanaman artifisial atau tanaman hidup sebagai tempat hinggap lalat dan menambah kesejukan.